Perbankan Ditinggal, Mungkinkah?
- Vincent Jonathan Yong
- 23 Apr 2023
- 1 menit membaca
Diperbarui: 16 Mar 2024

Pelajaran mahal yang dialami SVB adalah terlalu fokusnya aset (>50%) yang ditempatkan pada longterm bond dengan bunga yang kecil (sebelum The Fed menaikkan suku bunga). Sebagian besar nasabah SVB terdiri dari orang yang bermodal "kuat", dimana rata-rata menyimpan di atas USD 250.000, sehingga jika seorang nasabah menarik seluruh dananya, pasti akan sedikit terasa oleh pihak bank.
Saat ini, investor bank di Indonesia dapat jauh lebih tenang dibandingkan investor di AS, dikarenakan penghasilan perbankan di Tanah Air masih didorong oleh bunga kredit dan Fee-Based Income (FBI).
Bagaimana prospek perbankan di Indonesia? Pada dasarnya, setiap bank di seluruh dunia beroperasi dengan konsep "borrow short (hutang berjangka pendek) to invest long". Artinya, bank bagaikan investor pendapatan tetap dengan hutang yang besar - risky. Risk tersebut dapat dimitigasi dengan menjaga kepercayaan nasabah - satu-satunya alasan mengapa nasabah menyimpan dananya di suatu bank karena dia percaya uangnya tidak akan hilang.
Selain memiliki rasa tanggung jawab yang besar, pengelolaan dana yang cerdas adalah hal yang tidak mudah tapi wajib dilakukan oleh setiap bank.
Selama bank tetap berfungsi sebagai murni commercial bank dan tidak menerbitkan berbagai spesies derivatif yang aneh, selama bank tidak hanya menempatkan dana di very low-return bond, selama bank dapat menjalani program Fee-Based Income dengan baik.. dengan populasi dan middle-class yang terus bertumbuh, adanya prospek cerah bagi sektor keuangan di Indonesia.
Comments