KRISIS SISTEMIK 2023, Benarkah? (14 Maret 2023)
- Vincent Jonathan Yong
- 15 Mar 2023
- 2 menit membaca
Diperbarui: 16 Mar 2024

Dengan ada berita tentang SVB, Silvergate dan Signature Bank.. istilah "Systemic risk" terlihat semakin sering dilontarkan. Dengan kata "risk" saja sudah cukup membuat orang tegang. Jadi ada baiknya kita luruskan arti/definisi dari kata Systemic risk ini. Knowledge is power.
Berdasarkan beberapa sumber, saya telah merangkum pengertian dari tiga jenis risiko, yaitu Idiosyncratic risk, Systematic risk, dan Systemic risk (telah diurutkan dari skala risiko paling kecil dan relatif lbh mudah diatasi, hingga paling besar dan merepotkan). Izinkan saya untuk membagikan catetan tersebut.
DEFINITIONS
Idiosyncratic risk (skala relatif lebih kecil dan lebih mudah diatasi): also known as Unsystematic risk. Specific company/asset risk. Company-related issues. e.g. management, labor strikes, etc.
Systematic risk : also simply known as Market risk. Sifatnya day-to-day and ongoing. Affects all securities and assets in the market. e.g. economic conditions, geopolitical event, interest rates. etc.
Systemic risk (skala besar dan merepotkan): usually occurs in a shocking and unexpected way. The breaking down of the entire system or network, not just securities. Not limited to the financial system, can affect other systems, such as healthcare or transportation.
RELATIONSHIP
A combination of systematic risks can give rise to systemic risk.
Idiosyncratic risk, on the other hand, does not directly cause systematic or systemic risks. However, a major company/institution could fail (due to idiosyncratic risks) and trigger a chain reaction across the financial system, leading to a systematic risk, and potentially, a systemic risk.
SILVERGATE, SVB, SIGNATURE: WHAT IS THE AFTERMATH?
Berdasarkan pengertian di atas, apakah kejadian Silvergate, SVB dan Signature dianggap sebagai Systematic risk atau Systemic risk?
Pendapat setiap orang mengenai hal tersebut belum tentu sama. Dan berhubung dinamika ekonomi dan psike manusia sangat kompleks, mungkin kita semua akan mengetahuinya hanya dengan berjalannya waktu.
MY PERSONAL (NON-PROFESSIONAL) OPINION
Dua penyebab utama:
1. COVID (Systemic risk) mendisrupsi rantai pasok dunia (global supply chain) dan memicu turunnya aktivitas ekonomi, serta pasar saham dan kripto.
2. Konflik Rusia-Ukraina --> Systemic risk bagi kedua pihak yang bersangkutan, tapi Systematic risk bagi negara lain yang tidak terlibat secara langsung. Rantai pasok semakin terdisrupsi karena perang tersebut.
Kejadian 2008 terulang kembali?
Ketiga bank yang bangkrut disebabkan oleh kurangnya terdiversifikasi (i.e. terlalu fokus pada satu jenis aset/sektor). Berbeda dengan Bank of America ataupun JP Morgan yang memiliki karakteristik client base yang jauh lebih terdiversikifasi.
Pemerintah AS pun (i.e. The Fed, FDIC, and Treasury) sudah melakukan intervensi dan memastikan bahwa nasabah mendapatkan kembali dananya (ini dilakukan tanpa klaim asuransi yang batasnya hanya USD250k).
Tujuan pemerintah melakukan ini adalah agar nasabah bank lainnya tidak ikutan panik dan ikutan mencairkan dana secara bersamaan. Jika hal ini terjadi, maka bank yang tadinya baik-baik saja ujung-ujungnya akan harus di-bail out oleh pemerintah juga.
Tutupnya 3 bank ini tidak sama dengan kejadian 2008.
Mudah-mudahan warga AS lainnya tidak 'ikut-ikutan' mencairkan dana karena rasa takut yang berlebihan, sehingga mengubah nasib bank sehat menjadi illiquid, dan kemudian menjadi insolvent. Semoga kita yang berada di Indonesia pun dapat terus menjaga psike kita masing-masing agar tidak memicu hal-hal yang seharusnya tidak perlu terjadi.
Maaf sedikit panjang, karena memang kejadian ini bukan hal yang sederhana. Semoga bermanfaat dan meneguhkan!
Comments