The Fed Siap Memicu RESESI! (14 Agustus 2022)
- Vincent Jonathan Yong
- 11 Mar 2023
- 1 menit membaca
Diperbarui: 16 Mar 2024
Pada awal bulan Agustus ini, Bloomberg menyatakan bahwa Jay Powell akan melakukan segala cara untuk mengendalikan inflasi (saat ini 8,5%), sekalipun hal tersebut akan menyebabkan terjadinya resesi.
Pertanyaannya adalah... REALLY?

Source: Getty Images
Dilema ini mengingatkan kita akan Paul Volcker, yang pernah menduduki posisi Powell sebagai Fed chairman berapa dekade yang lalu.
Pada tahun 1975, inflasi AS mencapai 9,1%. Dan pada tahun 1980, inflasi telah mencapai 13,5%. Volcker memutuskan untuk meningkatkan suku bunga ke 20%! Tahun berikutnya, inflasi turun drastis dan berada di bawah 6%. Namun, ada pun harga yang harus dibayar dengan terjadinya salah satu resesi terburuk sejak WWII -- tidak hanya di AS tapi juga di negara-negara lainnya. Unemployment rate di AS mencapai lebih dari 10% (saat ini di bawah 4%).
Itu sebabnya tindakan Volcker ini terkadang masih menjadi bahan perdebatan yang cukup intens.
Memang, sudah tiba waktunya the Fed mulai bertindak untuk mengatasi inflasi, yang jelas bukan "transitory" seperti yang dinyatakan berulang kali sepanjang tahun 2021 kemarin. Volcker berhasil menurunkan inflasi 13.5% dengan suku bunga 20%. Rasanya, inflasi 8.5% saat ini akan lebih sulit terkendali dengan suku bunga 2.5%.
Namun, dapat dimengerti atas "kelambatan" the Fed untuk mulai bertindak sejak tahun lalu -- untuk tidak terulangnya kejadian di tahun 1980 dimana banyak pihak menjadi korban.
What will the Fed do? Only time will tell. Tapi setidaknya kita dapat lebih mengapresiasi bahwa dalam hal mengatasi inflasi saat ini, bukanlah merupakan hal yang semudah itu bagi the Fed.
Comments