top of page

Investor & Media: A LOVE-HATE Relationship

  • Gambar penulis: Vincent Jonathan Yong
    Vincent Jonathan Yong
  • 25 Agu 2023
  • 2 menit membaca

Diperbarui: 16 Mar 2024

Bagaimana media dapat membentuk persepsi seorang investor?

Sebuah penelitian yang berjudul "Media, sentiment and market performance in the long run" menyatakan sebuah kesimpulan bahwa "[para investor] cenderung bereaksi berlebihan terhadap sentimen yang berlaku, dan cenderung mendorong harga pasar melebihi fundamental-fundamental mereka. Seiring waktu, pasar akan kembali kepada fundamental-fundamentalnya karena penyesuaian harga yang berlangsung." Penelitian tersebut menyajikan sebuah grafik yang menunjukkan korelasi antara media bersifat pesimis (i.e. Sent) dan kinerja pasar modal (i.e. MSCI World).

Media and Market Performance

Sumber: KrƤussl, Roman. Mirgorodskaya, Elizaveta. https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/1351847X.2016.1226188

Grafik di atas menunjukkan bahwa kinerja pasar modal menurun di saat jumlah berita pesimis meningkat. Sebaliknya, ketika jumlah berita pesimis menurun, kinerja pasar modal pun naik.


Dalam bukunya "Thinking, Fast and Slow", Daniel Kahneman (psikolog penerima Nobel Prize) membagikan hasil survei dalam penelitian yang dilakukan oleh salah satu muridnya mengenai prasangka/kecenderungan (bias) manusia terhadap berbagai jenis penyebab kematian nyata. :

  • Stroke menyebabkan hampir dua kali lipat kematian dibandingkan dengan semua kecelakaan secara agregat, tetapi 80% responden menganggap kematian akibat kecelakaan lebih mungkin terjadi daripada stroke.

  • Topan dianggap sebagai pembunuh yang lebih sering terjadi daripada asma, meskipun kenyataannya asma menyebabkan 20 kali lipat lebih banyak kematian.

  • Kematian akibat petir dianggap lebih tidak mungkin terjadi daripada kematian akibat penyakit botulisme (keracunan bakteri Clostridium botulinum), meskipun frekuensi kematian akibat petir 52 kali lebih sering terjadi.

  • Kematian akibat penyakit 18 kali lebih mungkin terjadi daripada kematian akibat kecelakaan, tetapi kedua hal tersebut dianggap memiliki kemungkinan yang hampir sama.

  • Kematian akibat kecelakaan dianggap lebih dari 300 kali lebih mungkin terjadi daripada kematian akibat diabetes, padahal rasio sebenarnya adalah 1:4.

Sumber: Chapter 13: Availability, Emotion, and Risk


"Pelajaran yang jelas: perkiraan penyebab kematian terdistorsi oleh liputan media... Media tidak hanya membentuk minat publik, tetapi juga dibentuk olehnya. Para editor tidak dapat mengabaikan tuntutan masyarakat bahwa topik dan sudut pandang tertentu menerima liputan luas... harapan kita tentang seberapa sering terjadinya sebuah peristiwa terdistorsi oleh prevalensi dan intensitas emosional pesan-pesan yang kita terima." (Daniel Kahneman)

Yang diperlukan seorang investor bukanlah IQ yang tinggi tetapi EQ yang tinggi, dimana dia dapat mengatasi emosinya di tengah berbagai jenis "sentimen negatif" ataupun "sentimen postitif".


Kesadaran akan kerentanan emosi kita terhadap apa yang sering diliput berita merupakan langkah penting dalam menjadi investor jangka panjang yang berhasil.

Comments


Subscribe • Don’t miss out!

Terima Kasih

Questions?

© 2023 by Asimetris. Powered and secured by Wix

bottom of page